Minggu, 28 Februari 2016

MENGATASI RASA MALU-MALU

10 CARA UNTUK MENGATASI RASA MALU
Rasa malu memang sesuatu yang sangat merugikan diri sendiri. Malu memang boleh – boleh saja, asalkan malu berbuat sesuatu kejahatan. Namun bagaimana jika malu tersebut dalam segala hal. Seperti malu berbicara, malu menatap orang, bahkan malu mengungkapkan kebenaran. Tentu hal ini tidak kita inginkan.
Berikut 10 tips untuk belajar mengatasi rasa malu, gugup dan takut pada diri Anda :
1. Kuatkanlah Kepribadian/Harga Diri Kalian.
Melemahnya harga diri berdampak pada melemahnya kepribadian dan memicu rasa takut bermasyarakat. Seseorang merasa tidak ada apa-apanya. Merasa kurang dibandingkan orang lain. Karena itu, ia lebih memilih diam. Tidak berani berbicara didepan umum, tidak pula angkat tangan untuk suara di perkuliahan.

2. Jangan malu dari rasa malu Anda.
Terimalah diri kalian apa adanya, tidak kurang atau lebih. Setelah itu, kalian akan menghargai diri kalian secara internal, lalu mencintai diri kalian juga secara internal banyak kesempatan berbenah, semakin terbuka lebar keberhasilan.

3. Jangan takut pendapat orang lain.
Kritik dan saran dari orang lain merupakan salah satu guru terbaik kita, dimana dari kritikan tersebut dapat membangun untuk kita berbenah kelebih baik lagi pada kesempatan selanjutnya.

4. Mintalah saran orang terdekat (orang tua) tentang timbulnya malu.
mintalah pendapat, saran maupun sugesti orang terdekat missal orang tua atau kakak/adik, kenapa dan bagaimana agar rasa malu itu hilang atau karena tekanan-tekanan dari suatu pihak maupun kurangnya belas kasih orang tua dan dikesempatan itu dapat bertukar pendapat dengan orang tua atau kakak/adik.

5. Seringlah Berkumpul Dengan Kawan.
Bergurau, canda dan tawa dengan teman dapat pula meminimalisirkan rasa malu kita. Pada umumnya jia si bangku sekolah kita malu maju karena ada terlihat asing dengan teman jadi sering berkumpul dengan membuat kita terbiasa dengan lingkungan teman kita.

6. Belajar berbicara Layaknya Pembicara Yang sudah handal
Yakinkan pada diri kalian bahwa teman-teman/orang-orang yang menonton kalian mempunyai kemampuan yang sama jika berbicara didepan audiens (penonton). Terimalah dengan hati lapang segala kritikan yang membangun, kritikan itu sangat berguna untuk perkembangan wawasan kalian.

7. Jangan takut salah.
Jangan pernah takut salah dalam membuat sesuatu kebenaran. Karena jika anda selalu takut salah maka anda takkan bisa memulai apapun. Dan tentunya itu menjadi salah satu faktor mendatangkan malu pada diri sendiri juga pada orang lain.

8. Bernafas Dengan Tenang.
Sebelum berbicara didepan, menghadapi soal ujian maupun tes wawancara misalnya tariklah nafas dalam-dalam, sesekali tarik nafas kembali dalam-dalam kembali agar perasaan dan tubuh menjadi tenang dan rilex.

9. Berpikir positif.
selalu berpikir positif, jangan selalu merendahkan diri sendiri “ah pasti aku tidak bisa, pasti temen-temen menertawakanku, pasti otakku tidak encer” kata-kata itu sering disebut-sebut oleh anak sekolah. Hindarilah! Jadianlah diri kalian yang paling hebat “Aku pasti bisa!”,”aku akan berjuang!”.

10. Dekatilah Orang-Orang Yang Telah Sukses mengusir Rasa Malunya.
Misalkan, orang tua, guru maupun narasumber-narasumber psikolog untuk berkonsultasi masalah tersebut, dan memunculkan pertanyaan kepada mereka “Bagaimana sih?, apa sih? dan sebagainya sampai kalian menemukan solusi mengusir rasa malu tersebut

Sabtu, 27 Februari 2016

Gunung tempat ku bermain....
TAHUN 2000
Saya tinggal di daerah pegunungan,, tepatnya di daerah pulau simeulue... Letak desa saya yang masih jarang rumah [ boleh di bilang ] membuat orang kadang merasa takut bila keluar malam,,Desa saya bernama suak buluh yang terbagi dari 1 desa,,, dan saya tinggal di 02...
keseharianku itu sangat banyak kegiatan 
sekolah hal utama yang telah ditetapakan oleh orang tua saya
bicara soal sekolah itu bagiku sangat sedih dan tertawa ketika mengigat.
waktu saya masih sekolah itu ornag tua saya tidak ada di rumah mereka tinggal di balik gunung untuk bersawa atau menjadi petani padi>>>
saya tinggal di rumah di kampung tepatnya di rumah keluraga juga dulu masih ada kakek dan nenek merekah lah yang mengurusku selama tingggal di rmh
pada satu hari nenek dan kakek memutuskan untuk tinggal di daera persawahan ituk jugak untuk membantu orang tua saya 
saya pun mulai bingung bangi mana dengan sekolah saya ???
apa saya tinggal di rumah sendiri??
sesudah itu saya masih saya tidak bisa ikut untuk kesana yaitu tinggal di daera persawahan..
setelah saya dua hari tinggal di kampung di rumah sendiri bagiku itu sangat menegangkan karna saya pun takut pulang sekoh saya bukan lewat dari pintu depan malah lewat dari jendela karna kenapa takut pada ada orng melihat saya 
selang cerita saya putuskan untuk pergi dekat ornag tua tinggal disana
saya sapun menyiapakan pakayan dan sepatu dan sandal
saya pun bergegas untuk pergi seteh saya berjalan ada 50 meter dari jalan raya perasaan saya mulai tidak enek merasa takun 
saya pun menyiapakan untuk berlari lari itu sagat kelelahan tapi dengan merasa takut ngak tau capenya....
tibah saya di pondok rumah daera persahan saya lansung ditanyakan oleh orang tua ...
orang tua saya ini sagat pemarah teruma bapak saya..
ibuk saya kurang marah tapi sekedar nya saja
jadi apa kamu sekolah dari sini tanyak bapak???
jawab : iya..
bapak saya bilang kmu harus bangun pagi pada pukul 6:00 wib
jawab iya ayah
singkat cerita pagi itu saya pergi sekolah memakai seram lengakp layaknya anak sekolahan seperti biasa...
setelah itu saya mintak jajan sekolah uang ....tapih malah disuruh ganti baju dan bukak sepatu
saya pun merasa takut apa saya gk dikasih sekoh itu pikiran yang senang atau tidak 
bapak saya pun bialang 
kamu pergi sekolah itu pakai baju biasa celana pendek 
setelah kamu sampai di daera jalan besar itu kamu baru memakai baju sekolah itu kata bapak saya
saya pun mengikutinya...
sekolah pun berlanjut setiap hari harus menempu berjalan 5 km sangat jauh sekalai itu memang suda keseharin berjalan....
sebulan dari situ saya diberi menjual ikan oleh bapak saya untuk pergi sekolah pagi
iya ikan sangat sehat itu ikan lele luar bisa 
kenapa saya bilang luar biasa setiap saya jual sebelum sampai sekoh itu ikan nya selalu habis terjuan sangat menguntukan
begitulah sampai saya selasi sekolah SD

ok ..itu lah cerita ku waktu sekolah sd